Walau kini teknologi menjadi raja di hampir semua lini. Namun, cara konvensional pun tetap menjadi favorit Produsen untuk mempromosikan produknya. Dalam masyarakat, kita akrab sekali dengan secarik kertas berisi penawaran produk beserta detilnya. Kertas itu merupakan brosur promosi yang sengaja produsen buat untuk mempromosikan barang yang mereka jual.
Biasanya mudah sekali kita menemukan brosur promosi di tempat umum. Tempat seperti lahan parkir, pasar, atau wadah konsentrasi kegiatan masyarakat, seringkali menjadi sasaran penyebaran brosur. Selain menyebarkan secara sembarang atau acak, ada juga langkah dengan menempatkan seseorang pada suatu titik keramaian. Orang tersebut membawa lembaran brosur untuk dibagikan secara satu per satu kepada orang yang melintas.
Jenis-jenis Kertas untuk Mencetak Brosur Promosi
Proses pencetakan yang bersifat massal terkadang menjadi bahan pertimbangan produsen dalam ranah biaya promosi. Mereka (produsen atau distributor) juga tidak ingin brosurnya terlihat setangah-setengah. Oleh karena itu, kualitas ilustrasi prosuk ataupun detil penjelasan juga jadi faktor penentu keberhasilan promosi. Promosi dalam wujud brosur atau selebaran melibatkan secarik kertas yang telah tercetak dengan gambar atau ilustrasi berwarna mengenai suatu produk. Sangat tidak layak jika, produsen menggunakan bahan brosur yang berkualitas buruk, walau dengan alasan menekan biaya promosi. Penggunaan bahan yang tepat akan memperbesar ketertarikan konsumen terhadap minat untuk membeli suatu barang.Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebab, bahan atau wujud suatu promosi dapat mewakili sekian persen profil suatu perusahaan atau juga barang jualnya. Khalayak dapat menafsirkan sebagian isi atau pesan dari brosur promosi itu secara tepat. Pengaruh itu bisa berantai jika khalayak tersebut membagikan brosur tersebut ke orang lain. Maka dari itu, butuh suatu bahan yang benar-benar awet dan tidak mudah rusak. Namun, tetap terjaga kualitas ilustrasi dan penjelasan detil barangnya.
Kita mengenal kertas sebagai bahan untuk menulis atau juga media dalam percetakan. Jika bicara masalah promosi, penggunaan kertas yang tepat sangat membantu proses suatu usaha kedepannya. promosi memang memakan biaya, dan terkadang juga tak sedikit. Sebab sifatnya massal, maka jumlah brosur promosi yang angkat cetak juga berjumlah banyak. Pertimbangan mengenai biaya bisa diterka lewat harga kertas yang akan dipakai sebagai bahan brosur. Satu hal yang tidak boleh lewat ialah kualitasnya, mulai dari keawetan serta kualitas pasca cetak. Terdapat dua jenis kertas yang familiar digunakan untuk membuat bosur.
Pertama, kertas HVS. Kita biasa mengenalnya sebagai kertas putih polos. Namun sebenarnya berwarna-warni. Selain itu, berat kertas itu sendiri juga beragam, mulai dari 60 gr, 70 gr, 80 gr, dan 100 gr. Ukuran pun sama halnya dengan berat, bermacam-macam. Ada yang A4, Folio, atau A3. Ukuran tadi merupakan jenis ukuran satuan lembar. Jika kita ingin membelinya dalam wujud lembar besar juga bisa. Kita dapat membelinya di toko buku. Selanjutnya, kita dapat meminta kertas tadi dipotong sesuai ukuran atau bentuk bidang yang telah ditentukan.
Kedua, kertas Art atau Matt. Sebagian orang menyebutnya kertas AP. Berbeda dengan HVS, kertas AP memiliki permukaan yang lebih licin di kedua sisi kertasnya. Warna awalnya hanya putih bersih. Kertas AP biasa digunakan untuk bahan mencetak Sampul beserta lembaran Majalah berwana, poster, kalender, dan sebagainya. Jenis kertas ini rentan dengan air. Kertas AP akan merekat satu sama lain jika terkena percikan air. Ukuran dan berat juga variatif. Namun, untuk dijadikan bahan Brosur Promosi, ukuran 100 gr, 120 gr, dan 150 gr umum menjadi pilihan.
0 comments:
Post a Comment